Hello sobat traveller, selamat datang di blok ini.
Ini
adalah cerita pertama aku di sini. Aku akan menceritakan pengalamanku
pergi ke sebuah wisata religi yaitu Sendang Jatiningsih. Sebelum itu,
aku akan menjelaskan sedikit tentang Sendang Jatiningsih ini.
Gua
Maria Jatiningsih atau yang juga biasa disebut dengan nama Sendang
Jatiningsih merupakan salah satu tempat peribadatan sekaligus peziarahan
umat Katholik yang ada di daerah Moyudan, Sleman. Sebelum dibangun
menjadi Gua Maria, dulunya tempat ini bernama Sendang Pusung. Pusung
sendiri merupakan singkatan dari kalimat bahasa Jawa “sing ngapusi
busung” yang artinya siapa yang berbohong akan terkena tulah. Kemudian
namanya diubah menjadi Sendang Jatiningsih yang berarti sumber air dari
rahmat Tuhan yang mendatangkan kedamaian.
Dibangunnya
kawasan ini sebagai tempat peziarahan juga melalui sejarah yang
panjang. Diawali pada tahun 1952, ada warga Dusun Jitar yang memutuskan
untuk dibabtis dan memeluk agama Katolik. Setahun kemudian jumlah warga
yang memeluk Katolik semakin bertambah banyak, hingga akhirnya setiap
jumat malam mereka mengadakan ibadah. Selain itu mereka juga kerap
berlatih kesenian seperti karawitan, kethoprak, serta selawatan. Hal itu
lalu menggerakkan hati seorang umat bernama Ignatius Purwidono untuk
menghibahkan tanah miliknya yang berada di tepi Kali Progo sebagai
tempat ibadah yang sekarang menjadi Gua Maria Sendang Jatiningsih.
Setelah
dana swadaya dari umat terkumpul, maka dimulailah pembangunan Gua Maria
Sendang Jatiningsih. Batu putih untuk dinding gua diambil dari Gunung
Kidul, sedangkan patung Bunda Maria dibuat oleh seorang pematung asal
Muntilan. Gua Maria ini diresmikan pada tahun 1986. Pada tahun 1999
dilakukan renovasi atas Gua Maria Jatiningsih dan dilakukan pemberkatan
oleh Uskup Agung Semarang pada 17 Desember 2000. Sekarang Gua Maria
Sendang Jatiningsih tidak hanya dijadikan tempat beribadah warga Jitar,
namun sudah dijadikan sebagai tempat peziarahan oleh umat Katolik dari
berbagai tempat.
![]() |
Goa Maria |
Nah, di tempat ini juga sangat sejuk karna berada di
pinggir sungai dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Rasakan juga hembusan angin dan suara air yang ada di area ini. Oleh karna
itu, sendang ini sangat nyaman untuk berdoa baik siang atau malam hari.
Seperti sendang yang lainnya, di sini juga ada
mata air tapi sudah ditutup kaca. Sobat traveller tapi jangan khawatir,
di luar nya disediakan kran untuk mengambil air tersebut. Ada juga kran
di bagian samping Goa Maria. Sobat traveller bisa mengambil air
tersebut membasuh dengan air tersebut sebelum berdoa atau membawanya pulang.
Selain Goa Maria, terdapat juga Salib Yesus yang berada di sebelahnya.
![]() |
Salib Yesus |
Di Goa Maria Sendang Jatiningsih ini terdapat banyak patung yang bisa sobat traveller lihat.
![]() |
Yesus dan wanita Samaria |
![]() |
Ada tempat berdoa yaitu sebuah kapel yang sanggat nyaman dan merupakan tempat berdoa favoritku.
Untuk
ke kapel tersebut sobat traveller bisa melewati goa yang sangat
instagramable banget. Goa ini berada setelah tempat pembasuhan,
melewati jalan yang ada di tengah Goa Maria dan Salib Yesus.
![]() |
Kapel Adorasi |
Ini
adalah sebuah Kapel Adorasi Ekaisti Abadi, di tempat ini sobat
traveller bisa berdoa dengan sangat nyaman karna keheningan yang ada di
kapel ini.
Adorasi
Ekaristi Abadi adalah salah satu bentuk penghormatan Ekaristi Mahakudus
di luar Misa. Disebut ‘Abadi’ karena penghormatan terhadap Sakramen
Mahakudus yang ditahtakan, dilakukan tak kunjung putus. Umat hadir
memberikan penghormatan terhadap Sakramen Mahakudus di sepanjang waktu.
Adorasi
Ekaristi Abadi ini dapat menjadi ungkapan syukur, pengungkapan cinta
kasih dan pelunasan hutang dosa. Adorasi Ekaristi Abadi juga merupakan
sebuah komuni kerinduan umat beriman kepada Kristus, Sang Imam Agung dan
Penebus semesta alam. Adorasi Ekaristi Abadi membuat umat beriman
semakin erat dengan Kristus, dan disucikan oleh-Nya, sebagaimana dialami
secara nyata oleh para santo-santa.
Nahh
itulah pengalamanku mengunjungi Goa Maria Sendang Jatiningsih ini sobat
traveller. Sekian cerita dariku dan terima kasih sudah membaca :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar