Rabu, 26 Februari 2020

Mengejar Harapan di Goa Maria Sendang Jatiningsih.



Hello sobat traveller, selamat datang di blok ini.
Ini adalah cerita pertama aku di sini. Aku akan menceritakan pengalamanku pergi ke sebuah wisata religi yaitu Sendang Jatiningsih. Sebelum itu, aku akan menjelaskan sedikit tentang Sendang Jatiningsih ini.
Gua Maria Jatiningsih atau yang juga biasa disebut dengan nama Sendang Jatiningsih merupakan salah satu tempat peribadatan sekaligus peziarahan umat Katholik yang ada di daerah Moyudan, Sleman. Sebelum dibangun menjadi Gua Maria, dulunya tempat ini bernama Sendang Pusung. Pusung sendiri merupakan singkatan dari kalimat bahasa Jawa “sing ngapusi busung” yang artinya siapa yang berbohong akan terkena tulah. Kemudian namanya diubah menjadi Sendang Jatiningsih yang berarti sumber air dari rahmat Tuhan yang mendatangkan kedamaian.
Dibangunnya kawasan ini sebagai tempat peziarahan juga melalui sejarah yang panjang. Diawali pada tahun 1952, ada warga Dusun Jitar yang memutuskan untuk dibabtis dan memeluk agama Katolik. Setahun kemudian jumlah warga yang memeluk Katolik semakin bertambah banyak, hingga akhirnya setiap jumat malam mereka mengadakan ibadah. Selain itu mereka juga kerap berlatih kesenian seperti karawitan, kethoprak, serta selawatan. Hal itu lalu menggerakkan hati seorang umat bernama Ignatius Purwidono untuk menghibahkan tanah miliknya yang berada di tepi Kali Progo sebagai tempat ibadah yang sekarang menjadi Gua Maria Sendang Jatiningsih.
Setelah dana swadaya dari umat terkumpul, maka dimulailah pembangunan Gua Maria Sendang Jatiningsih. Batu putih untuk dinding gua diambil dari Gunung Kidul, sedangkan patung Bunda Maria dibuat oleh seorang pematung asal Muntilan. Gua Maria ini diresmikan pada tahun 1986. Pada tahun 1999 dilakukan renovasi atas Gua Maria Jatiningsih dan dilakukan pemberkatan oleh Uskup Agung Semarang pada 17 Desember 2000. Sekarang Gua Maria Sendang Jatiningsih tidak hanya dijadikan tempat beribadah warga Jitar, namun sudah dijadikan sebagai tempat peziarahan oleh umat Katolik dari berbagai tempat.

Goa Maria

Nah, di tempat ini juga sangat sejuk karna berada di pinggir sungai dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Rasakan juga hembusan angin dan suara air yang ada di area ini. Oleh karna itu,  sendang ini sangat nyaman untuk berdoa baik siang atau malam hari.
Seperti sendang yang lainnya, di sini juga  ada mata air tapi sudah ditutup kaca. Sobat traveller tapi jangan khawatir, di luar nya disediakan kran untuk mengambil air tersebut. Ada juga kran di bagian samping Goa Maria. Sobat traveller bisa mengambil air tersebut membasuh dengan air tersebut sebelum berdoa atau membawanya  pulang. 


Selain Goa Maria, terdapat juga Salib Yesus yang berada di sebelahnya.

Salib Yesus


Di Goa Maria Sendang Jatiningsih ini terdapat banyak patung yang bisa sobat traveller lihat.

Yesus dan wanita Samaria



Ada tempat berdoa yaitu sebuah kapel yang sanggat nyaman dan merupakan tempat berdoa favoritku.
Untuk ke kapel tersebut sobat traveller bisa melewati goa yang sangat instagramable banget. Goa ini  berada setelah tempat pembasuhan, melewati jalan yang ada di tengah Goa Maria dan Salib Yesus.
Kapel Adorasi


Ini adalah sebuah Kapel Adorasi Ekaisti Abadi, di tempat ini sobat traveller bisa berdoa dengan sangat nyaman karna keheningan yang ada di kapel ini. 


Adorasi Ekaristi Abadi adalah salah satu bentuk penghormatan Ekaristi Mahakudus di luar Misa. Disebut ‘Abadi’ karena penghormatan terhadap Sakramen Mahakudus yang ditahtakan, dilakukan tak kunjung putus. Umat hadir memberikan penghormatan terhadap Sakramen Mahakudus di sepanjang waktu.
Adorasi Ekaristi Abadi ini dapat menjadi ungkapan syukur, pengungkapan cinta kasih dan pelunasan hutang dosa. Adorasi Ekaristi Abadi juga merupakan sebuah komuni kerinduan umat beriman kepada Kristus, Sang Imam Agung dan Penebus semesta alam. Adorasi Ekaristi Abadi membuat umat beriman semakin erat dengan Kristus, dan disucikan oleh-Nya, sebagaimana dialami secara nyata oleh para santo-santa.



Nahh itulah pengalamanku mengunjungi Goa Maria Sendang Jatiningsih ini sobat traveller. Sekian cerita dariku dan terima kasih sudah membaca :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar